Senin, 04 April 2016

Menanti Senja di Danau Caramin


Danau Caramin
      Hujan masih terus membasahi tanah pelaihari, Kami harus tetap menunggu hingga reda. Tim sempat bingung, mau ngopi tapi baru makan. Takutnya kembung, jadi kami nunggu aja beberapa saat hingga hujan berhenti. Dan memang tak lama, hujan mulai reda, Kami segera melanjutkan perjalanan. Melihat penunjuk bbm masih cukup, kami tak khawatir jika langsung ngebut tanpa harus ngisi lagi bbm di jalan.

     Namun tak sampai Pelaihari, hujan deras kembali turun. Memaksa kami harus kembali berteduh dipinggiran. sambil nunggu tim kembali berteduh di sekitar alfamart sebelum bunderan ke pelaihari. tak lama berteduh, kami kembali melanjutkan namun terhadang lagi oleh hujan. Seakan hujan terus membuntuti kami. Terjadi hingga 3 kali, akhirnya tim menerobos saja karena mulai kelaparan hingga sampai di warung makan atas saran dari paman wahyu. Kami beristirahat makan sambil berteduh dari hujan. Nafsu makan menjadi semakin membara karena tubuh yang menggigil ditambah rasa lapar yang tak tertahankan. Rasanya ayam bakar atau nasi goreng mampu membayar kepedihan perut ini. sambil menunggu kami sedikitnya berbincang akan perjalanan kali ini yang cukup lengkap mulai dari pantai, ke bukit,, mulai dari panas hingga basah kuyup keujanan. tapi semua itu menjadi ciri khas tersendiri dalam menikmati sebuah perjalanan, agar memberi kesan tersendiri dan menjadi sebuah cerita untuk nantinya.

     Setelah selesai makan, kami langsung meneruskan perjalanan pulang. Dengan melewati jalur yang sama seperti tadi saat pergi, yaitu melewati jalur tambang ulang - desa martadah - cempaka. Telah terbukti jalur ini memang merupakan alternatif yang baik karena menghemat waktu. Hujan mulai turun kembali ketika kami melewati jalur ini. ya sudah terlanjur basah, kami terobos saja guyuran hujan didepan agar dapat sampai di bjb tepat waktu, karena tim di jadwalkan akan mengunjungi danau seran/ kalo ngga ke danau seran ke danau caramin di guntung manggis.

     Tak Terasa perjalanan sudah sampai disekitar daerah cempaka tembus ke jalan palm banjarbaru. Laju kendaraan kami arahkan ke sekitar tambang GC (Galuh Cempaka).Langsung memasuki kawasan ini untuk menuju ke danau seran. Melewati tambang ini kita disajikan banyak kendaraan tambang yang dibiarkan begitu saja, karena operasional tambang ini mulai berhenti. Kami tiba di danau seran, tetapi kondisinya pasca hujan dan cukup ramai dengan orang - orang yang menikmati sore hari di danau dengan berenang dan bermain air.

     Mang Rusdi mengajak kami ke arah guntung manggis untuk menuju ke danau caramin. Menurutnya di danau caramin terdapat hamparan yang lebih luas, hembusan anginnya lebih kencang, cocok sekali untuk menikmati senja. Tim langsung meluncur karena memang tidak jauh dari danau seran. Jalan menuju danau ini memang masih  belum di aspal karena masih baru ada proses pengurugan disini. sepanjang jalan ini masih dikelilingi oleh rawa dan sungai kecil. Rencananya nanti jalan ini bisa tembus ke bati - bati.


Akses Menuju Danau Caramin

Rawa disisi jalan

Tim Tiba di Danau Caramin

Rawa sekitar danau caramin
    10 menit perjalanan sudah sampai di danau caramin. benar saja apa kata mang rusdi, danau ini lebih besar dan hamparannya hingga ke ujung. hembusan anginnya kencang hingga memberikan efek ombak kecil pada air di danaunya. Para pengunjung menyebutnya danau caramin karena airnya jernih dan kalau saat terang pantulan langit terlihat jelas membayang di permukaan air danau. tapi karena kami datang menjelang senja jadi tidak dapat menyaksikan fenomena tersebut.

Sisi Danau Caramin

Danau Caramin

Danau Caramin

Mang Rusdi Di Danau Caramin

Mang Sany



    Mang sany dan mang rusdi saja yang turun untuk berfoto di danau ini. Tim yang lain udah mulai kecapean dan males untuk membuka lagi sepatunya. karena untuk mencapai ke tengah harus melepas sepatu / alas kaki. Karena harus melewati rawa kecil dipinggir danau.  Kami berfoto disekitar danau dan menikmati senja di danau ini merasakan hembusan anginnya yang menemani kami menunggu saat matahari tenggelam.
Penutup Perjalanan Kali ini

     Lengkap sudah perjalanan kali ini, mulai dari pantai joras. bukit rimpi dan yang terakhir danau caramin. Next trip tim akan selalu berbagi kisah yang tak kalah menarik dan tentunya juga sebagai sebuah record atau sebuah catatan kami dalam pengarsipan rekaman perjalanan kami selama menjelajah keindahan alam kalimantan selatan. Akhir kata kami ucapkan sampai jumpa diperjalanan berikutnya dan terima kasih.. 

     

Dari Pantai Joras Lanjut Ke Bukit Rimpi



Bukit Rimpi
     Setelah asik bersantai di tepi pantai, tim kembali le arah pelaihari sekalian melewati jalan pulang, tim  merencanakan akan istirahat dan sholat dzujur di persinggahan selama perjalanan. Dan dijadwalkan setelah istirahat nanti akan diteruskan ke bukit Rimpi/ Teletubies. Bukit ini terletak di desa tampang kecamatan pelaihari. Memang cukup strategis letak bukit ini dan sangat cepat dicapai karena sudah memiliki akses jalan langsung dari jalan utama jalur pelaihari - batulicin.

     Tim segera meluncur keluar dari kawasan pantai joras, langsung menuju ke arah jorong dan pelaihari. Diperjalanan tim merasa kelaparan dan kehausan. Sehingga sambil menunaikan ibadah sholat dzuhur kami membeli baso dan es kelapa. Sambil melepas lelah disebuah langgar, tim menikmati santapan baso nya karena perut memang sudah ngemiscall.
     Setelah selesai menyantap baso dan menyerupu es kelapa. Perjalanan dilanjutkan menuju bukit rimpi. Tak jauh dari lokasi kami beristirahat. Kurang lebih 20 menit perjalanan kami sudah sampai di gerbang menuju bukut rimpi. Membayar masuk 10rebu/ motor dan parkir 5 rebu. Sekarang sudah tersedia warung yang sekaligus tempat markir motor. Ada beberapa pengunjung juga yang hadir disini.


Awan hitam menyelimuti

Tim memulai Pendakian

Mang Rusdi mulai mendaki

Paman Wahyu ikut mendaki
   Namun situasi alam mendadak mendung dan awan hitam mulai menyelimuti. cemas mulai melanda saat kami akan melangkahkan kaki untuk mendaki bukit ini. Angin sudah mulai ngagelebug saat kami berada ditengah pendakian. Kami sangat khawatir akan terjadi fenomena alam hujan angin dordar gelap. Tim mempercepat langkah agar cepat samapai di puncak. Bukit ini memang tidak begitu tinggi untuk didaki. karena memang terletak di pinggir jalan yang juga memang tinggi. Curah hujan di pelai hari memang sangat tinggi karena kondisi alamnya yang berbukit dan juga berbatasan langsung dengan lautan.

Pemandangan dari sekitar puncak

Pemandangan dari sekitar puncak

Mang Sany sudah sampai puncak
     Puncak bukit mulai terlihat. Dari sini hamparan rerumputan hijau tampak jelas. namun kurang begitu memancarkan warnanya yang terang karena langit mulai gelap. Tapi hamparan hijaunya ini sangat menenangkan hati. Hembusan anginnya juga mampu menghapus lelah. rasa sejuk yang mendalam kami rasakan setelah tadi berpanasan sekarang kami harus berdinginan. Kami juga mengambil beberapa gambar di sekitar puncak untuk mempertahankan eksistensi kami.

Mang Rusdi

Mang Sany di atas Batu

Widi sampai di puncak

     Selepas itu guludug sudah mulai menggelegar, memberikan getaran yang mengguncang jiwa. Tim segera kembali ke warung, karena apa jadinya jika kami masih berada dipuncak yang secara logika lebih dekat dengan langit dan tak banyak tempat untuk berteduh. kami bisa mateng disamber gledek. beberapa pengunjung lain juga langsung kembali dan mencari tempat berteduh. bahkan ada yang baru dateng kembali lagi karena tidak berani ambil resiko nantinya. 

    Hujan mulai turun dan kami sedikit lagi mencapai warung. Kalo anda bertanya kenapa kami takut banget ama ujan, hingga kami harus lari dan nyari tempat berteduh. Jawabnya karena kami bukan orang india. Kami orang indonesia yang mandi aja kadang jarang. Kalo kata kolot baheula kalo huhunajan binya menyebabkan hareeng. Jadi kami tak kuasa jika nanti kami sampai hareeng . Kalo di india kan lain cerita. kalo ujan mereka nyanyi - nyanyi sambil ujan - ujanan. hehehe,,

Minggu, 03 April 2016

Bersantai di tepi Pantai Joras

Pantai Joras
     Setelah berpanas - panasan berfoto sekitar pelabuhan/dermaga pantai joras. Kami menyempatkan untuk mencari tempat bersantai dipinggir pantai. Pasirnya yang masih bersih dan cerahnya menyambut kedatangan kami di pantai joras. Jika kita melihat ke belekang pepohonan dan rumput hijau juga menambah kesejukan suasana pantai ini. Kami menemukan tempat yang kiranya dapat berteduh dan melepas lelah sejenak setelah perjalanan yang cukup jauh dari bjb. Sambil membuka beberapa makanan ringan yang sudah kami bekal dari pelaihari tadi.

Perjalanan mencari tempat berteduh


Jalan Dermaga Pantai Joras
Cukup Bersih pantai dan pasir putihnya

    Suasana di pantai Joras memang masih sangat bersih. Airnya yang cukup jernih bila dibanding dengan pantai batakan yang dulu pernah dikunjungi saat tahun 2012. Pasirnya yang putih juga menambah daya tarik para pengunjung yang hendak berlibur ke pantai.Ombaknya memang tidak deras karena pantai ini bukan berhadapan dengan samudera / laut lepas. Kami sempat berbincang mengenai penamaan joras. yang namanya justru lebih dekat dengan kata horas dari medan. hhee emang gak begitu penting sih ngebahas kaya ginian. Tapi setelah di otak atik, ternyata penamaaan joras ini merupakan singkatan dari Jorong - Asam -asam, yang merupakan 2 nama daerah berbeda yang kemudian disatukan. Mungkin karena pantai ini terletak di perbatasan antara jorong dan asam - asam.


Hijau pepohonan dan rumputan
Widi ambil gambar di rerumputan

     Setelah melepas dahaga dan ngemil beberapa cemilan kami mulai bermain pasir dan air di tepi pantai. Namun lama kelamaan terasa panas juga. jadi kami hanya berfoto saja di pinggir. dan ada juga yang tiduran di tempat kami beristirahat. Tapi ada yang menarik dengan paman wahyu yang melakukan lari -lari kecil di pinggir pantai. Entah apa maksud paman wahyu ini. apakah beliau sedang melaksanakan program diet? hehehe atau mungkin memang perlu olahraga. Heee.. tapi kayanya asik juga sih lari - lari pinggir pantai gini.


Paman Wahyu Berlari di pinggir pantai
Widi Menemukan mahluk spesies baru

     Kami mulai mengambil beberapa gambar untuk dijadikan kenang - kenangan dan juga untuk eksis - eksisan aja di medsos kan lagi jamanya ya sekarang mah. cekrek dikit upload. hehehe.. yo monggo dilanjut poto- potonya. 

Paman Wahyu
Widi
Mang Sany

     Paman Rusdi disini bertindak sebagai penjaga pantai (Mr. Coast Guard). Terlihat cocok sekali kan? dengan perawakannya yang ideal. seperti yang ada di fil baywatch heee... Pantai aja dia jagain apalagi doi.. hehehe..

Mang Rursi the coastguard
Mang Rursi the coastguard

     Setelah lelah berfoto tim segera kembali untuk menuju ke pelaihari. Rencananya kami akan ISOMA dulu. kemudian akan melanjutkan perjalanan ke bukit rimpi/ Teletubies. Ya mudahan aja bisa ketemu ama Tinky Wingky dkk. Oke nanti kita lanjut lagi di post berikutnya


Mang Sany cekrek terakhir sebelum pulang
Cekrek terakhir di pantai joras


Bertanginas Ke Pantai Joras



Mang Rusdi at Pantai Joras
       Pada kesempatan yang indah ini, The tanginas kembali melakukan perjalannya yang ke tiga di tahun 2016 ini. Setelah sebelumnya melakukan beberapa perjalanan yang sangat berkesan baik itu suka maupun duka.. hehe.. tapi semuanya itu sesuai dengan komitmen the tanginas " Ngingkig before the sunrise & bulikan before sareupna.." yang telah menjadi tagline the tanginas hingga saat ini. Perjalanan kali ini direncanakan ke daerah Jorong, yaitu mengunjungi pantai Joras, memang pantai ini sempat menjadi hits di sebagian bubuhan piknikers sekitaran kalsel karena katanya baru dibuka. Pantai ini sendiri terletak di kecamatan jorong, kabubaten Tanah laut kira - kira sekitar 3 jam kalo kita tempuh dari banjarbaru.

     Tim segera menyusun barisan untuk segera mensukseskan perjalanan kali ini. Ngaprakers meruoakan julukan bagi kami bubuhan the tanginas yang eksis untuk melakukan perjalanan dengan proses yang aprak - aprakan. Walau tidak ngaprak secara ekstrim tapi suasana ngaprak terasa karena kami selalu menerapkan target pergi sebelum pagi dan pulang sebelum maghrib. jadi di satu sisi batasan ini harus dipenuhi sebagai bentuk konsistensi kami. Untuk perjalanan kali ini sudah siap 5  Personel diantaranya; Paman Wahyu , Mang Rusdi , Mang sany, Widi dan kawannya. Sampai saat ini mas bowo masih belum bisa ikut karena kesibukannnya mengejar karir. Kami selalu berharap beliau (mas bowo) bisa kembali bergabung bersama tim pada perjalanan berikutnya.

     Seperti Biasa kami berkumpul ba'da subuh di simpang 3 loktabat BJB, Setelah memastikan tim yang akan berangkat sudah lengkap kami langsung capcus melewati jalur trikora yang tembus ke cempaka. Matahari menyambut langkah kami ketika mulai terbit di daerah cempaka. Untuk jalur menuju ke pelaihari kami memilih jalan alternatif melalui desa martadah. Karena menurut info dari paman wahyu jalan ini terbilang jalur baru dan memiliki rentang waktu yang cukup cepat untuk sampai di pelaihari. Memang benar terlihat jalur ini masih sepi tapi jalnnya baik untuk dilewati. Kami keluar di kawasan tambang ulang tidak jauh dari taman labirin yang terletak di BP3T Tambang ulang. Perjalanan di lanjut sampai ke pelaihari untuk mencari sesuap nasi dulu. Karena perut mulai sudah ngemisscall.

     Kami sampai di bunderan patung kijang pelaihari. Paman wahyu langsung menunjukan warung terdekat yang memiliki kriteria 3N (Ngeunah, Nyeubeukeun dan Ngekonomis). Warung prasmanan jawa dipilih sebagai pemenuh nasfsu makan kami. Waktu menunjukan masih sekitar 07.15 sebelum kami melanjutkan perjalanan rasanya perlu mengisi amunusi terlebih dahulu supaya diperjalanan nanti tidak ada reaksi kukurubukan. Setelah habis 5 piring.. (maksudnya masing - masing orang abis satu). Perjalanan kemali dilanjut setelah sebelumnya membeli beberapa wadai dan cemilan kecil untuk bekal di perjalanan. Singkat Cerita , perjalanan kembali dilanjutkan.

  Kurang lebih 30 km perjalanan yang ditempuh dari arah pelaihari ke jorong. Akses jalan sejauh ini baik dan kami bisa memaksimalkan waktu agar tidak sampai dipantai terlalu siang. 40 menit perjalanan berlalu kami telah melalui kecamatan jorong. mang sany mengecek google maps untuk memastikan kami tidak terlewat dan tidak nyasab. Laju kendaraan kami turunkan untuk memastikan kami menemukan gang yang tepat sebagai jalan menuju pantai joras. Sesuai petunjuk dari beberapa blog yang juga memposting mengenai pantai ini kami mempunyai beberapa petunjuk yang dapat dijadikan panduan. Yup gak lama akhirnya gangnya ketemu langsung aja masuk lebih dalam.. dan lebih dalam... makin kedalam jalannya makin ancur.,. hheheh

     Jalannya kurang baik untuk dilewati, mungkin karena kami datang pada saat musim hujan sehingga akses jalan ada yang terendam. Tak terlalu jauh dari jalan utama kam sampai di sebuah desa pinggir pantai. Para pemuda desa sudah banyak berkumpul menyambut para pengunjung, dan bertanya kepantai kah? mereka mengambil pungutan seikhlasnya dari para pengunjung dan memberikan arahan jalan yang tepat menuju ke pantai. Sekitar 1 Km dari desa tersebut sudah terlihat hamparan pantai. Namun kami harus melewati rerumputan dan jembatan terlebih dahulu. Sempat nyasar juga sih namun beruntung ada paman pentol yang hendak menuju ke pantai juga. dan akhirnya sampai di pesisir pantai sudah mulai terlihat menara / mercusuar yang ramai dibicarakan di medsos.

Foto pertama Pantai Joras
Tim sampai di Pantai Joras
Ini dia Menara di pantai joras
     Kami langsung parkir kendaraan dan melihat panorama pantainya yang cukup baik. Tempat wisata yang terbilang baru ini mampu menyerap pengunjung yang banyak. selain itu fasilitas toilet dan para pedagang juga sudah ada. Cukup ramai pengunjung yang datang kesini. jalan pelabuhan juga tersedia disini yang digunakan untuk nelayan yang melaut untuk mencari ikan. kami menunggu giliran untuk naik ke menara tersebut karena di atas masih banyak orang. kami menelusuru pelabuhan terlebih dahulu. dan mengambil beberapa foto sekitar jalan.


Jalan menuju pelabuhan
Mang sany berjalan hingga ujung
Pemandangan dari jalan pelabuhan
Ujung jalan
     Sampai di ujung jalan pemandangan langsung tertuju ke laut yang memberikan pemandangan yang luas. hamparan laut tepat di depan mata kami. luasnya pesisisr pantai joras ini ternyata berbatasan dengan pelabuhan muat batubara milik PT. Jorong Barutama Greston. Terlihat jelas conveyor batubara milik perusahaan tersebut nampak dari kejauhan. Ikan - ikan kecil yang menandakan sibuknya aktifitas nelayan pada malam hari banyak meninggalkan bekas disepanjang jalan. Beberapa orang yang mancing juga nampak di ujung jalan.

Mang Rusdi Mulai bereksis
Mang Rusdi posisi fokus
Widi & mang Rusdi
Widi udah siap mantai
Mang Sany gak mau ketinggalan
Mang sany memandang ke arah laut
     Setelah berfoto di sepanjang jalan. kami berlanjut untuk mencari tempat singgah disekitar pasir pantainya. Biar lebih nyaman gitu nah menikmati panorama Pantainya. Kan bisa sambil main pasir juga dan menikmati suasana bersantainya.. hehehe.. oke nanti dilanjut di post berikutnya...

Biar momennya terkenang ada video dokumenternya jer..