Selasa, 17 Januari 2017

Gagal Ke Bukit Patra Bulu

Bukit Patrabulu tertutup kabut
Minggu pagi ini kami berencana untuk mendaki bukit patrabulu yang terletak di des aawang bangkal kecamatan Aranio, Kab Banjar. Tim yang akan benangkat kali ini adalah beberapa alumni dari pendakian bukit Lebak naga. Mang Sany, Mang Rusdi, Paman Wahyu dan Om Gilang sudah bersiap untuk perjalanan kali ini.

Kami Start sangat pagi bahkan sebelum subuh,. yup.. pukul 5 dini hari sudah berangkat menuju arah aranio. Bahkan kami belum sarapan dan membiarkan perut ini keroncongan.. wkwkwk.. perjalanan kali ini tentu dengan alasan yang kuat dimana kami sangat ingin mendapatkan pemandanagan negri atas awan versi awang bangkal. yang kami lihat dari banyak postingan instagram yang menyajikan foto sangat indah yg menggambarkan bukit patrabulu.

05.40 kami tiba di kaki bukit.. langit masih gelap.. kami singgah di sebuah langgar pinggir jalan untuk mennunaikan ibadah sholat subuh. Sambil menunggu waktu hingga pukul 6.00 supaya langit tak terlalu gelap, karena kami tidak membawa lampu penerangan untuk pendakian jika langit masih gelap. setelah menyelesaikan sholat subuh kami sempat berbincang dengan salan satu warga. dan memperbolehkan kami memarkir kendaraan di dekat rumahnya.. Tapi sepertinya cukup jauh dari lokasi sehingga kami mencari tempat parkir lain.

pukul 6.00 langit masih belum terang malah kabut tebal menyelimuti bukit dan udara mulai dingin.. mungkin ini pertanda akan turun hujan. Kami memarkir kendaraan di sebuah rumah yang sepertinya tak berpenghuni. setelah siap tim mulai menaiki bukit.. Om gilang langung memasang kamera depannya untuk bercekrek sepanjang jalan.. wkwk .. Mang sany mengambil beberapa gambar terutama bukit sebrang yang terlihat indah dan masih terbalut kabut.

Numpang Parkir

Bukit Pelawangan

Tak sampai seperempat perjalanan. langkah kami harus terhenti, karena mang rusdi melihat ada yang aneh dengan seseorang dibawah sana,., seakan hendak mengincar helm pada motor yg kami. seketika mang rusdi memutuskan untuk kembali dan semua tim langsung bergegas kembali ke bawah untuk mengamankan. sepanjang jalan gerimis turun dan mulai deras.. kami segera berteduh di halaman rumah.. kami menunggu kalau kalau hujan terhenti sambil menikmati sajian bolu amanda yang di baw oleh mang rusdi. Sebuah harta karun yang sangat berharga di tengah hujan deras dan kondisi kelaparan..

Bernaung saat hujan deras

Kendaraan yang kehujanan
Akhirnya kami tak jadi naik karena hujan masih belum reda.. setelah kurang lebih 30 menit menunggu kami hanya duduk duduk dan mengotak atik masing - masing smartphone.. akhirnya perjalanan kali ini dibatalkan karena faktor cuaca dan kondisi jalan yang tak memungkinkan. akhirnya kami mencari alternatif rencana B.. yaitu mengunjungi desa mandikapau dan bendungan karang intan. Apa mau dikata kami hanya bisa berencana tapi tetap Tuhan yang memutuskan.. gpp sanatai aja next time bisa kesini lagi.. hehehe...

Berunding dan tidak jadi naik
Kendaraan di kaki bukit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar