Minggu, 30 September 2018

Menelusuri Jalur Hantakan - Loksado - Piani - Rantau - Explore HST (Part 6)

Bukit Ambilik dari jalur Hantakan - Lokado

Setelah asik menghabiskan waktu di Lumbuhang Haliau perjalanan pulang menanti, masih harus melewati 100 KM lebih menuju Banjarbaru. Perjalanan pulang kali ini kami melewati jalur Hantakan – Loksado. Memang tadinya mang sany masih menyisakan beberapa spot sesuai perencanaan saat maping, tetapi ya kita hanya bisa bercana tapi realisasi di tangan Tuhan.

Awalnya kita akan ke air Terjun Riam Badangsar dan ada juga Tebing Tinggi Pastingyang bisa ditemui di perjalanan. Namun mengingat waktu yang sudah tak  memungkinkan kami skip untuk next trip. Melewati jalur hantakan – Lokasdo merupakan pengalaman perjalanan yang luar biasa, melewati hutan meratus dan beberapa suku dayak hantakan – meratus dan dayak loksado – meratus. Jalan berkelak kelok dengan rimbun pepohonan. Hijau rimbun sejauh mata memandang. Tiba kami di sebuah bukit jalan poros yang sudah masuk wilayahloksado kami bisa melihat beberapa bukit disini.

Bukit Ambilik dan rimba hutan meratus

Mang Rusdi

Jalur Hantakan - Loksado

Gunung Kentawan

Finally kami sampai di jalan poros kandangan – Lokasdo. Sempat menjadi diskusi kami untuk melewati jalan mana, akhirnya kami putuskan melewati jalan kandangan – batulicin untuk nantinya melewati jalan penghubung Kandangan – Rantau melalui daerah Piani.

Mengambil Jalur Loksado - Batulicin

Sungai Amandit Loksado

Depan Bukit Langara


Namun Hari semakin gelap perjalanan semakin mencekam dengan ditambahnya rintik hujan, melalui bendungan tapin dan lanjut jalanan berbatu yang berdampingan dengan tebing curam di sebelah jalan kami, menembus kegelapan hutan pedalaman Kandangan – Rantau. Sangat diluar prediksi dengan waktu yang tersisa kami lewatijalan ini,Mungkin jika ada yang harus di salahkan, Mang sany harus bertanggung jawab akan ini karena jalan yang diambilnya dapat membahayakan tim. Kelaparan sepanjang jalan dan mang sany sempat kehabisan bahan bakar, mencari sepanjang jalan, jika memang tak ketemu adinya Ia hendak meminta dari Mang Rusdi dengan tanki motornya yang lebih besar,  Namun beruntung masih ada pertamini di daerah menuju ke desa Manggindang. Sebuah perjalanan mencekam yang tak akan kami lupakan.

Keteguhan, kesabaran dan usaha yg kami lakukan akhirma membuahan hasil, kami sampai di pemukiman warga daerah Lok Cantung untuk nantinya keluar dari Rantau, Menembus kegelapan Loksado-Kandangan-Rantau via jalur Piani merupakan perjalanan panjang yang mencekammmmm. Tapi Syukur Alhamdulillah kmai masih diberikan keselamatan, Sampai di Rantau kami mencari makan,karena belum sempat makan nasi di perjalanan yang gelap itu.

Santap Nasi Goreng Tim Terselamatkan


Menyantap nasi goreng dan bersantai sejenak. Perjalanan dilanjutkan ke Banjarbaru dengan aman dan lancar. Alhamdulillah untuk semua Ridho dan pertolongan-Nya kami masih bisa kembali ke banjarbaru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar