Senin, 19 Desember 2016

Bersinggah sebentar ke Citraland Banjarmasin

Mang Rusdi at Citraland Banjarmasin

Citraland Banjarmasin merupakan sebuah kota mandiri yang terletak di PAL 8 Banjarmasin. Ciiputra yang merupakan salah satu perusahaan property terkemuka di indonesia kali ini berinvestasi di tanah banua.. salah satunya citraland ini. kalo dibanjarbaru ada citra mitra city salah satu property dari ciputra group juga.

Mang Sany at Tikungan Citraland

Sibuk bolak balik ke kampus menjadikan kami bosen lewatin jalan itu - itu aja.. seperti bulan sebelumnya kami mencoba jalan mutra samapai ke pasar terapung lokbaintan. kali ini kami bersinggah ke citraland untuk santai sejenak dan berfoto - foto katanya disini viewnya asik.. buat ngambil latra perkantoran karena masih banyak ruko perkantoran yang masih kosong dan layak dijadikan spot foto..
Bangunan Perkantoran yang berjejer rapi

Paman Wahyu

Mang Sany

Keliling Perkantoran Citraland
Disini sering diadakan festifal karena lokasinya yang cukup strategis dan tepmat yang representatif. terdapat banugan perkantoran. lapangan parkir luas.. area taman dan danau buatan yang kecil menambah keasrian taman buatan berkonsep modern yang oke. Disini juga rencananya akan dibangun pemukiman. saat ini udah ada rumasakit berklas international ciputra international hospital.


Maskot Enterpreneur

Calon Entrepreneur jer

Calon Kades

Sambil bersantai dan menikmati hembusan angin sore yang sepoi sepoi.. kami berkeliling dan mengambil beberapa gambar.. langit yang cerah menambah indah perpaduan warna hasil jepretan dantentu pastinya akan menjadi daya tarik wisata yang tinggi, mengingat tempat ini sangat baik dan strategis. Nantinya pasti akan ramai dengan perkantoran dan pusat bisnis di sekitar sini. 

Haus dan dahaga mulai menyerang. kami segera menuju ke Es Nyiur Jahe Mama icha yang ada di gambut.. biar agak segeran dikit.. heheh..  

Sabtu, 26 November 2016

Pantai Tanjung Dewa dan Pulau Datu



Pesona Pulau Datu di Pantai Tanjung Dewa

Setelah puas berpanas - panasan di bukit lebak naga.. kami melanjutkan perjalanan ke pantai tanjung dewa.. bagi kami ini kali pertamanya ke pantai ini... dalam benak kami sebuah pantai itu identik dengan hamparan pantai yang panjang di bibir pantai.. tapi berbeda dengan pantai ini. Pantai Tanjung dewa adalah pantai batu karang.. hehe.. tadinya berniat buat bersantai tapi malah ada batu - batunya gitu.. tapi gpp... asik aja kita ke pantai sambil ngadem dulu..

Hijau Dan Biru Menjadi satu di Bukit Lebak Naga


Puncak Bukit Lebak Naga

Keringat mengalir dengan deras dan tak terbendung hingga membasahi seluruh tubuh ini.. Matahari yang sudah terik menyinari bukit ini memberi warna kehijauan yang sangat indah.. berpadu dengan biru langit cerah siang ini.. indah sekali rasanya.. sebuah perpaduan warna yang sangat indah.. rasanya keringat yang terkuras cukup untuk dijadikan jaminan untuk mendapatkan keindahannya.. hehhe.

Trip to Bukit Lebak Naga


Bukit Lebak Naga

Bukit Lebak Naga, kedengarannya nama yang sangat legendaris karena ada naga - naga nya... tapi bukan bau naga ya.. wkwk.. kaya film film legendaris kan kalo ada naga itu identik dengan film - film china ato yang memiliki mitologi tersendiri tentang hewan legendaris bernama naga. tapi kali ini entah sejarahnya bagaimana itu bukit disebutlebak naga.. apakah ada naga nya ato gimana? ato karena ada kebun buah naga.. yang pasti masih menjadi misteri.. wkwkw..

Minggu, 09 Oktober 2016

Ngaprak Ke Danau Biru Tambak Padi

Mang Sany di Danau Biru Tambak Padi

Sempat bingun ini acara selanjutnya mau ke mana.. akhirnya setelah melalui perundingan yang alot.. kami melanjutkan perjalanan ke danau biru tambak padi atau sebagian orang menyebutnya danau biru gambut. Entah mana yang bener tapi kita kesono aja biar g ketinggalan eksis. Kami ngambil jalan dari liang anggang melewati jalur tambang. jalannya kayanya lagi dibenerin deh.. cos udah separo baik separo lagi masih proses.. tapi gpp yang penting aksesnya lancar.

Bermodalkan peralatan gps dari smartphon mang sany kami ngelewatin tikungan - demi tikungan yang menuntun kami ke jalan yang lebih besar.. melewati jalan tambang dengan tanah berwarna putih.. ini bukan di pantai sob.. karena emang warna tanahnya kaya ini.. mungkin banyak mengandung silica dan alumina ya coy.. hhee


Kampus Tutup Lanjut Ke Citra Graha

Kota Citra Graha

Masih nerusin postingan sebelumnya guys..Jadi sambil nunggu ujan reda dan ternyata demo kagak dapet nasi bungkus.. akhirnya kami nonton yang lagi atraksi aja para pecinta sepatu roda dan breakdance pada asik meliuk liuk di menara siring.. hhee 15 menit berlalu.. udah mulai kesel sih.. tapu hujan masih belum reda.. akhirnya kami memaksakan diri untuk meninggalkan medan tempur.. mkshdnya meninggalkan menara siring untuk lanjut ke kampus.

Ke Kampus Via Pasar Terapung Lokbaintan

Trio Pakusut di Jembatan Gantung Lok Baintan

Subuh Ini kami Trio Pakusut para penggawa The Tanginas akan mencari materi untuk bahan skripsi kami. Tempatnya dimana lagi kalo bukan di perpustakaan Kampus kami. Namun, tak asik nampaknya jika kita langung menuju kampus jadi kami sepakat untuk melakukan perjalanan menuju kampus dengan rute yang berbeda. Kali ini kami mencoba untuk melewati Pasar Terapung Lokbaintan. Hhehe.. sangat antimainstream banget kan.. ok langsung aja nih kita kasih catatan perjalanan kami kali ini...

Start pukul 05.30 dari Jl Karang Rejo. emm rasanya udah kesiangan untuk sampai ke pasar terapung. karena harusnya kita start pukul 4.. tapi gpp lah soalnya kita ga akan ke pasarnya.. tapi cuma lewat aja.. hehe.. tapi ya kalo masih rame kan asik bisa sambil mendokumentasikan pasar tradisional ini yang masih mempraktekan sistem barter dalam penjualannya.. memang harus dipertahankan dan dilestarikan ini budaya dari moyang kita.. karena sangat penuh dengan nilai lihur dan juga jika diiringi dengan gerakan pelestarian budaya dan dukungan dari pemerintah akan menjadi daya tarik wisata yang hebat banget kan..

Minggu, 25 September 2016

Makan Bersama Di Tengah Pulau Danau Seran


The Tanginas Di Danau Seran

Di episode kali ini the tanginas akan menyajikan kegiatan yang berbeda dari biasanya. Biasanya kan kami ngetrip pergi subuh pulang sore.. kali ini kami perlu sedikit rileks dan santai. Berhubung kegiatan perkuliahan kami sudah ada di semester akhir.. tinggal nunggu skripsi.. jadi perlu masa tenang nih.. hhee.. Telah kami rencanakan untuk mengadakan acara ngaliwet di danau seran.

Kamis, 18 Agustus 2016

Potensi Desa Percontohan Mandikapau

Pemandangan di desa Mandikapau

Perjalnan dilanjut ke Desa percontohan Mandikapau, kecamatan karang intan. Disini kita dapat menemukan sebuah desa dengan potensi yang luarbiasa. didesa ini memiliki potensi perkebunan, pertanian, perikanan , tambang intan, dan juga potensi wisata. Panorama desa ini sangat sejuk dan asri. terletak di daerah aliran sungai martapura., bertanah subur dan memiliki potensi perikanan yang luar biasa. kebun karet yang membentang juga merupakan hasil perkebun di desa ini. Potensi wisata juga tak kalah.. namun kurangnya engelolaan dari masyarakat desa,, awalnya dulu terdapat wisata keliling sungai menggunakan kelotok.. tetapi kin tak terlihat lagi.

Rabu, 17 Agustus 2016

Pengibaran Merah - Putih di Bukit Tahura Sultan Adam

Pengibaran Bendera di Puncak Mandiangin

Tak Terasa sebulan yang lalu kami telah mengunjungi bukit tahura sultan adam yang tertulis pada posting sebelumnya. Kali ini adalah momen yang pas untuk kembali ke bukit tersebut dengan maksud untuk mengibarkan Sang Merah Putih di bukit tahura sultan adam. Kali ini The Tanginas sudah mengatur jadwal untuk pergi kebukit pada pukul 5 dini hari. Beranggotakan Mang Sany, AMng Rusi, Paman Wahyu, Masbowo dan Bung Arief, Kami berkumpul di simp 3 Loktabat Banjarbaru.

Jumat, 06 Mei 2016

Puncak Mandiangin sebuah tempat dibalik awan


Pemandangan dari Puncak Mandiangin
Finaly tim sampai di puncak mandiangin.. dengan berhujan - hujanan. tempat ini sangan emejing sekali.. tinggi banget dan kita bisa lihat keseluruhan hamparan perbukitan dan dataran kalimantan selatan.. weuih.. mantapss/... bahkan dari sini kita bisa melihat daerah mana aja yang kena ujan.. ato yang sebagian kena ujan.. hehe... keren banget pokoknya... apalagi kalo dateng lebih pagi. serasa negri diatas awan... mantaps... makan seadanya dalu.. sambil ngopi.. mumpung lagi ujan... sambil nunggu di puter lagu dulu nih...

Dari Bukit Telang ke Tahura Sultan Adam




Mang Sany sellfie sebelum pulang

Perut rasanya sudah terisi kembali setelah sebelumnya sudah habis dikocok ama lelucin dari mang ujang dan bubuhannya.. membahas fenomena alam yang sulit dicerna oleh akal pikiran.. tapi menggugah selera humor yang tinggi.. hehe.. santapan mie instan sudah cukup mengisi kerinduan perut ini akan karbohidrat. penambahan sirop dan air es menambah kalori melalui sukrosa yang terkandung di dalamnya...  tim berpamitan kepada paman musa yang telah berbaik hati mengijinkan kami untuk naik bukit dan singgah di warungnya.. suatu ketika kami pasti akan kembali moga paman dan keluarga selalu diberi kesehatan.. amin.

Kamis, 05 Mei 2016

Duka & Suka Menuruni Bukit Telang


Pemandangan dari Puncak bukit Telang


Tak biasa memang jika kita membahas cerita tentang turun gunung, kecuali ada kaitannya dengan politik ato birokrasi.. hehe... Namun pada tulisan kali ini terjadi pada kami kumupan rakyat jelata yang kurang piknik.. hehehe.. maksudnya agar setiap moment harus selalu diceritakan,, agaar menjadi sebuah dokumentasi yang lengkap dan dapat disajikan secara akurat, tajam dan kagak usah dipercaya.... oleh karena itu.. mari simak kisahnya setelah paripurna berikut ini..... heheheh... buset.. harus nunggu sidang kelar kah ni???.. udah ah makin kagak jelas ni tulisan ngaco banget...


Jepretan Terakhir di puncak 



Pokoknya masih dalam nuansa kehausan dan kelaparan tim masih berusaha menuruni bukit dengan penuh perjuangan.. (jarang kan kisah perjuangan menuruni bukit>> hehehe) ini serius lho kita berjuang ..  kami menemui persimpangan jalan yang tidak kami temui sewaktu naik tadi.. Saat melewati simpang 3 kami menghubungi domdom karena rencananya kami tidak akan melalui jalur utama. mencoba jalur lain yang semoga saja merupakan jalan pintas sehingga jarak tempuh semakin pendek.... ini semoga lho.. kami aja belum tau... Mang sany segera menelpon domdom untuk segera turun melewati jalan yang tadi dinaiki.. sementara kami turun melalui jalan lain.. domdom pun menjawab dan segera menuruni bukit bersama kiki.

Menuruni bukit lewat jalur alternatif

Perjalanan turun juga banyak diselingi dengan istirahat kecil dan diisi oleh guyonan khas mang ujang yang selalu mengocok perut sampai lupa bahwa kita lagi kecapean.. pemndangan yang dapat dilihat tak kalah dengan pemandangan di puncak. semuanya hamparan hijau perbukitan dan kebun sawit. Cuaca yang cerah sesuai prediksi makin memberikan warna biru dilangit.. Pos bukit lintang mulai terlihat dari sini, artinya posisi sudah menuruni perbukitan dan berada di kaki bukit. Jalanan menurun yang curam mulai terasa ketika melewati sebuah pudunan yang sangat menjorok sekali.. mang sany sempet bilang untuk berhati hati kepada stim.. namun pada saat dia coba menuruni pudunan tersebut malah dia sendiri yang tigurusuk..dan menimbulkan kegaduhan kecil pada tim yang memang sedang butuh hiburan... biar kagak tegang maksudnya.. hehehe... sebenernya ini aksi disengaja... --ngelesss --

Pemandangan hijau hijauan

Setelah melewati pudunan tersebut.,. tim disuguhkan dengan senugai yang mengalir dengan airnya yang jernih.. disinilah kami beristirahat dan menikmati kesegaran air yang dingin sedingin es cendol elisabeth.. rimbunnya pepohonan yang menutupi sekitar sungai menambah nikmatnya istirahat kami kali ini.. mang ujang malahan sampai babaseuhan tim lainnya mulai membuka makanan ringan untuk sejenak beristirahat melepas lelah.. Disini juga terdengar suara air terjun.. dan ada juga petunjuk arah menuju ke air terjun, namun kami tidak kesana mengingat sudah sangat uyuh dan perlu makanan berat seperti baso tahu, batagor ato kalo perlu batu bata., 

Sumber Air Sudah dekat
Penunjuk arah ke air terjun

Tak jauh memang dari sini menuju ke titik kumpul utama di warung paman musa. tak terasa perjalanan kali ini sangat laur biasa penuh dahaga dan ararateul karena sempat berenang dalam lautan eurih.. Kami tiba di warung paman musa dan disitu sudah menunggu domdom dan kiki yang sedang menyantap mie instan.. nampaknya mereka sudah mulai lapar karena menunggu lama.. hingga abis 2 piring.. hehe.. seteleh saya mendekat ternyata yang abis malah piringnya,,. hehehe.,.,, hadeuh,,,, mungkin dulunya sering tampil jadi kuda lumping.. hehehe...

Suka & Duka Menaiki Bukit Telang


Hijaunya Bukit Telang

Tepat jam 09.00 Tim mulai melaukan pendakian ke bukit telang. rencananya pendakian dilakukan dengan santai. Iya santai.. bisa ambil tiduran dan maen hape... hehe... maksudnya bukan santai kaya gitu..  tapi maksud santai disini yaitu tidak secara cepat-cepat atau bahasa jermannya tidak gurung-gusuh. Setelah tim bertemu dengan paman musa yang menjadi penunggu bukit ini, tim siap melakukan pendakian. Ditemani cerahnya sinar matahari pagi ini memberi warna hijau terang di sekitar perbukitan. Jalanan yang masih basah sisa air hujan yang bercampur embun pagi  menyapa kami dengan senyuman. -Sakti kan ampe bisa liat senyuman di air embun-.. hehehe keliatan banget uda lama kagak piknik.. hehe..

Laskar memulai pendakian
 Jalanan yang cukup menanjak mulai dilalui kemudian turun lagi.. nanjak lagi dan turun lagi.. - ya elah yg kaya gitu mah kaga usah diceritain.. perbukitan emang naek-turun.. hehhe... mohon maaf penulis lagi bingung nulis nih... hehhee ya pokonya perjalanan kami ini dimulai dengan penuh semangat karena harinya cerah. 15 menit melakukan pendakian dari kejauhan sudah mulai terlihat bukit lintang dari kejauhan. Bukit ini sempat ramai bebrapa waktu lalu karena pernah diliput di salah satu  tv nasional lewat acara MTMA. awalnya kami juga hendak kesana tetapi tetap teguh dengan rencana awal kami ke bukit telang. melewati tanjakan yang ringan saya sempat berbincang dengan mang rusdi tentang paman wahyu, mungkin kalau beliau tetap memaksa akan kita bawa pake tandu.. hehe.. semoga saja beliau segera pulih agar bisa kembali berkabung... maksudnya bergabung pada aksi jarambah kita selanjutnya..
Bukit Kasturi Nampak Hijau asri
Mang Rusdi menyempatkan berfoto dengan bukit kasturi

Mang rusdi dengan background bukit lintang

Mang Sany Juga cekrek dulu ya..

20 menit perjalanan terasa melelahkan. Tim beristirahat dan menikmati pemandangan sekitar. dari sini terlihat bukit lintang dan juga bukit kasturi. kami menyempatkan berfoto sejenak dan melepas dahaga. Mang ujang domdom dan aja beserta para ladies.. berfoto disekitar pohon, karena meraka sudah mulai kepanasan karena terik matahari mulai membakar. domdom dan kiki menyatakan menyerah dan dtidak akan melanjutkan perjalanan. disini tim mulai terbagi 2. 

Icha & Ajat


Domdom dan kiki menunggu di sekitar pohon sementara tim lain siap melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. Icha yang juga mulai tak tahan dengan terik matahari sempat mengeluhkan kondisi karena berpengaruh pada kosmetik yang ia gunakan.. hehhee,,, tapi ajdat memberikan jaminan bahwa semua aman terkendali. akhirnya mereka memutuskan untuk tetap ikut hingga ke puncak. cerita lain muncul dari mang ujang dan calon istrinya yang masih sibuk berfoto.. mereka tampak sangat kompak dan bersemangat melanjutkan perjalnanan.

Perjalanan Dilanjutkan
Mang Ujang yaang tetap bersemangat



Perjalanan dilanjutkan. Tim melewati lautan eurih yang mulai meninggi.. semakin jauh semakin dalam. bahkan adjat dan icha sempat hilang tak nampak saking tenggelamnya mereka dalam lautan eurih. Memang perjalanan yang oenuh dengan cerita. heheh.. Mang rusdi juga menuturkan hal serupa tetapi beliau sudah dilengkapi beberapa alat pelindung diri dari jebakan eurih yang cukup tinggi dan menenggelamkan itu. Mang Ujang dan calon istri? tak ada keluhan.. meraka memang ekstrimis pecinta piknik dan mungkin sudah terbiasa dengan hal begituan..

Icha Yang berteduh di Ilalang sampai tak dapat ditemukan

Tim sesekali beristirahat dan banyak meneguk air, hingga stok air kian menipis.. Tetapi perjalanan masih belum mencapai puncaknya. Beberapa orang ada yang bernaung di dalam lautan eurih hingga keberadaan nya tak terdeteksi radar. sehingga ada yang tertinggal. Semangat dan motivasi tinggi masih sangat diperlukan untuk dapat sampai ke atas. Jika kita menghitung, dari tadi waktu istirahat akan lebih banyak dari waktu berjalan. Sesekali kami juga menyapa dom dan memberikan kode ke sekitar pohon.. memastikan mereka baik - baik saja.


Tim Berfoto dulu sambil melepas lelah

Puncak mulai terlihat tetapi jalanan menanjak masih saja harus dilalui.. sesekali mang ujang memberikan suntukan motivasi dengan membuat beberapa carita lucu tentang mas bowo.. sesekali tim tertawa terbahak dan menambah energi untuk kembali berjalan. Perjalanan terasa berat karena terik matahari mulai membakar mengingat sampai pukul 10.10 kamu belum sampai puncak. Peemandangan dari atas sungguh luar biasa hamparan perbukitan dan perkebunan sawit yang luas ditambah hembusan angin yang ngagelebug memberikan asupan energi positif. Mang rusdi sempat berujar bahwa apa yang dikatakan orang tentang kalimantan yang masih hutan itu memang terlihat disini.. sejauh mata memandang tak ada bangunan tinggi menjulang atau terlihat.. semuanya adalah hamparan perbukitan , lautan eurih dan hutan sawit.

Pemandangan dari atas bukit, kalimantan memang masih hutan ya?

Tepat 10.30 kami tiba di puncak.. Namun sempat bingung kenapa dinamakan bukit telang... hehe... btw ya sudah lah... kaga penting.. yang penting uda sampe puncak... kami mengabadikan beberapa moment disana. Sungguh luar biasa view dari sini.. sangat memanjakan mata dan sulit dikonversi dalam kata - kata. Dari atas bukit terlihat bukit kasturi, bukit lintang dan hamparan perbukitan lainnya yang luas dan semakin menguatkan bahwa kalimantan itu ternyata masih hutan.. hehhe... oke... tak lama kami berada di puncak karena hari mulai semakin siang matahari semakin dekat dengan kami.. panas.. panas....

Hamparan Perbukitan nampak dari puncak

Mang Sany  berfoto di puncak

Mang Rusdi juga berfoto

Berfoto lagi walau kepanasan

Perjalanan menuruni bukit menanti kami.. ditengah terik matahari yang kian membakar.. kosmetik mungkin bisa luntur,, tapi semangat untuk kembali kagak boleh luntur.. Maksudnya kembali menuruni bukit bukan kembali ke pelukan mantan.. hehehe,.. rasanya perlu  beberapa botol air mineral lagi untuk dapat turun dengan cepat, tapi stok air sudah tidak tersedia.. hanya mesyisakan mineralnya saja.. itu pun dalam bentuk batuan.. 

Ngaprak ke Bukit Telang


Kompleks Perbukitan Lintang - Telang
Masih bersama kami The tanginas yang selalu eksis berekreasi dalam rangka menghibur diri dari ke-baperan yang melanda. Kali ini bubuhannya bersiap untuk melakukan aksi jarambah expedition yang akan mengundang ngaprakers dari kantor mang sany. Namun sangat disayangkan 2 penggawa the tanginas yaitu paman wahyu dan mas bowo berhalangan hadir pada aksi jarambah kita kali ini. Paman wahyu yang masih menderita cedera hamstring pada kakinya selepas membela kesebelasannya yaitu karang rejo FC di laga liga champions banjarbaru mengakibatkan beliau tidak bisa hadir dalam acara kita aksi kita kali ini. Mas bowo juga tidak mengkonfirmasi karena beliau masih ada proyek analisis penggunaan semen pada proyek penmbangunan MRT di jakarta.

Senin, 04 April 2016

Menanti Senja di Danau Caramin


Danau Caramin
      Hujan masih terus membasahi tanah pelaihari, Kami harus tetap menunggu hingga reda. Tim sempat bingung, mau ngopi tapi baru makan. Takutnya kembung, jadi kami nunggu aja beberapa saat hingga hujan berhenti. Dan memang tak lama, hujan mulai reda, Kami segera melanjutkan perjalanan. Melihat penunjuk bbm masih cukup, kami tak khawatir jika langsung ngebut tanpa harus ngisi lagi bbm di jalan.

     Namun tak sampai Pelaihari, hujan deras kembali turun. Memaksa kami harus kembali berteduh dipinggiran. sambil nunggu tim kembali berteduh di sekitar alfamart sebelum bunderan ke pelaihari. tak lama berteduh, kami kembali melanjutkan namun terhadang lagi oleh hujan. Seakan hujan terus membuntuti kami. Terjadi hingga 3 kali, akhirnya tim menerobos saja karena mulai kelaparan hingga sampai di warung makan atas saran dari paman wahyu. Kami beristirahat makan sambil berteduh dari hujan. Nafsu makan menjadi semakin membara karena tubuh yang menggigil ditambah rasa lapar yang tak tertahankan. Rasanya ayam bakar atau nasi goreng mampu membayar kepedihan perut ini. sambil menunggu kami sedikitnya berbincang akan perjalanan kali ini yang cukup lengkap mulai dari pantai, ke bukit,, mulai dari panas hingga basah kuyup keujanan. tapi semua itu menjadi ciri khas tersendiri dalam menikmati sebuah perjalanan, agar memberi kesan tersendiri dan menjadi sebuah cerita untuk nantinya.

     Setelah selesai makan, kami langsung meneruskan perjalanan pulang. Dengan melewati jalur yang sama seperti tadi saat pergi, yaitu melewati jalur tambang ulang - desa martadah - cempaka. Telah terbukti jalur ini memang merupakan alternatif yang baik karena menghemat waktu. Hujan mulai turun kembali ketika kami melewati jalur ini. ya sudah terlanjur basah, kami terobos saja guyuran hujan didepan agar dapat sampai di bjb tepat waktu, karena tim di jadwalkan akan mengunjungi danau seran/ kalo ngga ke danau seran ke danau caramin di guntung manggis.

     Tak Terasa perjalanan sudah sampai disekitar daerah cempaka tembus ke jalan palm banjarbaru. Laju kendaraan kami arahkan ke sekitar tambang GC (Galuh Cempaka).Langsung memasuki kawasan ini untuk menuju ke danau seran. Melewati tambang ini kita disajikan banyak kendaraan tambang yang dibiarkan begitu saja, karena operasional tambang ini mulai berhenti. Kami tiba di danau seran, tetapi kondisinya pasca hujan dan cukup ramai dengan orang - orang yang menikmati sore hari di danau dengan berenang dan bermain air.

     Mang Rusdi mengajak kami ke arah guntung manggis untuk menuju ke danau caramin. Menurutnya di danau caramin terdapat hamparan yang lebih luas, hembusan anginnya lebih kencang, cocok sekali untuk menikmati senja. Tim langsung meluncur karena memang tidak jauh dari danau seran. Jalan menuju danau ini memang masih  belum di aspal karena masih baru ada proses pengurugan disini. sepanjang jalan ini masih dikelilingi oleh rawa dan sungai kecil. Rencananya nanti jalan ini bisa tembus ke bati - bati.


Akses Menuju Danau Caramin

Rawa disisi jalan

Tim Tiba di Danau Caramin

Rawa sekitar danau caramin
    10 menit perjalanan sudah sampai di danau caramin. benar saja apa kata mang rusdi, danau ini lebih besar dan hamparannya hingga ke ujung. hembusan anginnya kencang hingga memberikan efek ombak kecil pada air di danaunya. Para pengunjung menyebutnya danau caramin karena airnya jernih dan kalau saat terang pantulan langit terlihat jelas membayang di permukaan air danau. tapi karena kami datang menjelang senja jadi tidak dapat menyaksikan fenomena tersebut.

Sisi Danau Caramin

Danau Caramin

Danau Caramin

Mang Rusdi Di Danau Caramin

Mang Sany



    Mang sany dan mang rusdi saja yang turun untuk berfoto di danau ini. Tim yang lain udah mulai kecapean dan males untuk membuka lagi sepatunya. karena untuk mencapai ke tengah harus melepas sepatu / alas kaki. Karena harus melewati rawa kecil dipinggir danau.  Kami berfoto disekitar danau dan menikmati senja di danau ini merasakan hembusan anginnya yang menemani kami menunggu saat matahari tenggelam.
Penutup Perjalanan Kali ini

     Lengkap sudah perjalanan kali ini, mulai dari pantai joras. bukit rimpi dan yang terakhir danau caramin. Next trip tim akan selalu berbagi kisah yang tak kalah menarik dan tentunya juga sebagai sebuah record atau sebuah catatan kami dalam pengarsipan rekaman perjalanan kami selama menjelajah keindahan alam kalimantan selatan. Akhir kata kami ucapkan sampai jumpa diperjalanan berikutnya dan terima kasih..