Kamis, 05 Mei 2016

Ngaprak ke Bukit Telang


Kompleks Perbukitan Lintang - Telang
Masih bersama kami The tanginas yang selalu eksis berekreasi dalam rangka menghibur diri dari ke-baperan yang melanda. Kali ini bubuhannya bersiap untuk melakukan aksi jarambah expedition yang akan mengundang ngaprakers dari kantor mang sany. Namun sangat disayangkan 2 penggawa the tanginas yaitu paman wahyu dan mas bowo berhalangan hadir pada aksi jarambah kita kali ini. Paman wahyu yang masih menderita cedera hamstring pada kakinya selepas membela kesebelasannya yaitu karang rejo FC di laga liga champions banjarbaru mengakibatkan beliau tidak bisa hadir dalam acara kita aksi kita kali ini. Mas bowo juga tidak mengkonfirmasi karena beliau masih ada proyek analisis penggunaan semen pada proyek penmbangunan MRT di jakarta.


Mang Rusdi dan mang sany yang selalu aktif dalam setiap aksi the tanginas mulai mencari kawan lainnya yang kawa umpat ngaprak baimbai bersama the tanginas. Mang rusdi sudah mengajak alo nya mang wahyu. Mang sany juga mengadakan konfrensi pers di kantornya untuk merilis siapa saja yang akan ikut pada aksi the tanginas kali ini. Mang sany telah mengajak beberapa koleganya untuk mengikuti aksi ini, dan telah mengumpulkan 3 pasang kekasih yang siap diberangkatkan. Perjalanan the tanginas kali ini ialah Bukit Telang, Bukit yang sempat booming pada awal semester tahun ini memang masih hangat diperbincangkan, Sehingga memacu kami untuk berkunjung kesana. Mang sany yang telah mencari informasi dan memetakan lokasi bukit telang menytakan siap berangkat pada 5 mei 2016. 

Titik Kumpul Depan kantor Mang Sany

Hari keberangkatan tiba, Seperti biasa tim berkumpul di simpang 3 loktabat. sebelum berangkat tim di absen dulu. Mang sany, mang rusdi dan alo mang wahyu, Domdom dan kiki, Adjat dan Icha menunggu di sekitar tugu simp 4 bjb. Sementara mang ujang dan calon istrinya menunggu di tambang ulang. Jam 06.10 tim mulai berangkat. Melewati jalur cempaka - desa martadah untuk langsung tembus ke tambang ulang. Di sekitar taman labirin mang ujang sudah menunggu tak sabar melakukan aksi jarambahnya bersama the tanginas. Mang sany mulai memasang GPS nya karena semua ngaprakers belum pernah berkunjung kesana. dan ternyata tiak terlalu jauh dari taman labirin tambang ulang. Tim mulai memasuki desa sungai jelai dan melewati perkebunan sawit. Jalanan terasa kurang bersahabat karena sangat berlumpur sisa hujan semalam.

Kiki dan para ngaprakers yang terjebak lumpur
Mang Rusdi yang tak gentar melewati rintangan
Tim mulai memasuki daerah sepi penghuni dan hanya berisikan hutan sawit. Jalanan sedikit sulit dilalui tapi dengan jam terbang dan skill berkendara para ngaprakers jalan tersebut dapat dilalui tentu dengan perjuangan turun-unggah motor. Beberapa moment menarik sempat kami kumpulkan untuk dijadikan kenangan bagi kami saat berkunjung ke bukit telang. Jarak memang tak begitu jauh, namun karena terlalu banyak halangan dan rintangan berupa jalanan yang tak bersahabat mengaharuskan kami memakan banyak waktu untuk sekedar melewati jalan.

Dom & Kiki serta ngaprakers lain ,melewati perkebunan sawit

Mang Ujang & Ajat 

Dari kejauhan masih belum terlihat penampakan bukit telang ini. Tetapi aroma perbukitan sudah mulai tercium walau radius masih sangat jauh sekali (maklum kurang piknik) hehehe.. mang sany kembali melihat GPS dan ternyata gak ada sinyal.. tapi kami percaya diri bahwa jalan yang kami lalui sudah benar.

Perbukitan mulai nampak 

Setelah melewati perkebunan sawit yang cukup luas. Tim disuguhkan dengan pemandangan hijau perbukitan. Dan tim langsung menganggal bahwa segera sampai. Ternyata benar saja terdapat tulisan petunjuk arah ke bukit lintang / telang, akhirnya kami tiba di kaki bukit. Mang rusdi dan tim segera melakukan manuver untuk melewati aliran sungai yang memang memotong jalan yang kami lalui. Perjalanan memang penuh dengan rintangan. tapi mungkin ini terjadi karena kebetulan jalan yang kami lalui basah karena hujan.

Papan Petunjuk bukit lintang - telang

Mang Rusdi sedang bermanuver

Akhirnya kami sampai di kaki bukit dan disana ada penjaganya, yaitu paman Musa. Kami memarkir kendaraan disana dan menunggu kedatangan paman musa. sembari beristirahat sejenak sebelum melakukan pendakian ringan.. hehe..

nih ada term & conditionnya.. dibaca dulu ya..

Kendaraan laskar sudah aman terparkir



Tidak ada komentar:

Posting Komentar