|
Pantai Cemara Muara Kintap |
Dingin yang masih terasa tak menghalangi langkah para laskar untuk bertanginas pagi ini. Tim telah memantapkan diri untuk melakukan perjalanan ke pantai. Berkumpul ti meeting point depan indomaret menjadi awal pertemuan kami sebelum memulai perjalanan panjang ke kabupaten tanah bumbu. Kali ini ada wajah baru yang hadir di tengah laskar, namun sudah tak asing bagi sebagian lain.. dia adalah brader adjat yang merupakan kawan seperguruan dari mang sany dan mas bowo.
Perjalanan di mulai ketika matahari belum muncul.. melewati bundaran simp 4 batas kota banjarbaru yang masih lengkap dengan cahaya lampunya. jalanan yang masih sepi di sepanjang arah menuju cempaka menjadikan laju kendaraan kami dapat dengan cepat melalui gelapnya subuh ini.. Adzan subuh terdengar dan kami singgah di sebuah mesjid ujung jembatan besar dekat perbatasan kota banjar baru dan kabupaten bati - bati. Para laskar menunaikan sholat subuh dulu.. ada yang unik disini dimana pada Tahyat akhir Alrm dari HP mas bowo berbunyi... dengan refleks ia langung melemparkan HP nya,, hehhe,, entah apa maksudnya dia ini.. mungkin dia masih ngantuk.. wkwkkw...
Perjalanan kembali dilanjutkan.. melewati kecamatan bati - bati.. simpang 3 pisang kipas yang menjadi khasnya.. di sini mentari mulai menunjukan cahayanya... sambutan yang hangat dari mentari yang mulai mengintip bumi yang masih gelap sebagian. tim berhenti sejenak ketika barder ajat mencari pom bensin sekitar lokasi, Namun masih terlalu pagi untuk pom bensin untuk beroprasi.. akhirnya nyari eceran aja.
|
Walau Hujan Harus tetep ceria jer |
Sampai di pelaihari cuaca mulai tak kondusif.. mendung mulai melanda.. Mas bowo sempat mampir dulu di tempat salah satu keluarganya.. dan singgah sebentar.. sambil menunggu tim lainnya mengisi BBM di pom bensin pelaihari. Cuaca semakin tak mendukung ketika kami melanjutkan perjalanan.. dan terpaksa haarus terhenti karena hujan mulai deras ketika melewati desa tampang. tepat setelah bukit Rimpi. Bernaung sejenak sambil menikmati sajian biskuit yang dibawa oleh Nona Pije.
Hujan semakin deras dan para laskar udah mulai gatel pengen nerusin perjalanan, Setelah sepakat untuk sedikit berbasahan kami melanjutkan perjalanan.. Jalanan basah dan licin.. teroaksa laju kendaraan sedikit diturunkan.. Langit mendung tersu mngawal kami hingga memasuki kawasan Asam - asam.. Mang sany singgah unuk isi BBM di Pom bensin asam - asam.. diikuti oleh laskar lainnya yang sejenak buang air..
|
Plang Pantai Muara Kintap |
|
The Tanginas at Pantai Muara Kintap |
Kami mencari penjual sate, namun tak nampak sepanjang jalan... Akhirnya perjalanan harus dilanjutkan.. hingga kami sampai di Kintap.. disini lah kami belok dan masuk ke arah desa muara kintap.. untuk nantinya menuju ke pantai muara kintap., Jalan sangat bagus dan mulus hingga kami tiba di lokasi wisata pantai cemara dua muara kintap. lapar yang sudah tak tertahankan, ditambah suasana pantai yang dingin karena beres ujan.. menambah rasa lapar ini... langsung aja kami menyerbu warung makan.. dan makan mie instant... Mie Instant??? Ya lagi -lagi... ya apa boleh buat... oke .. sarapan dulu sebelum mantai... hehhee..
|
Sabar (Sarapan Bareng) |
|
Sponsor kali ini |
|
Jepret bareng dulu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar