Minggu, 29 Juli 2018

Secangkir Kopi di puncak Bukit Batu Riam Kanan

Bukit Batu Riam Kanan


Keindahan bukit batu riam kanan ini memang satu - satunya di kalsel. Meskipun ada bukit lain yang menwarkan pemandangan yang serupa, Tetapi bukit ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Tak diragukan lagi banyak orang yang sangat menikmasi acara ngecamp disini, karena sangat lengkap jika dilihat dari posisi bukit yang bisa menikmati sunrise maupun sunset sekaligus. Pemandangan yang luas sampai 360 derajat yang dikelilingi pegunungan dan danau riam kanan menjadi trademark tersendiri bagi bukit batu riam kanan.

Kami mulai menyususn beberapa perbekalan, waktunya menunaikan ibadah ngopi sudah saatnya. Tim segera meninyuh kopi dengan disertai sebuah mantra "keretek" ya.. itu adalah sebuah mantra ajaib yang selalu diucapkan ketika hendak meninyuh kopi. mantra ini dikemukanan oleh bro arief ketika acara gowes sabari ngopi di danau seran, dan menjadi tradisi bagi kami untuk menambah kemantapan dari kopi yang tersaji. Ditengah kemantapan ngopi kali ini masih ada yang kurang mantap, karena tim kami tak banyak yang ikut. Nona pije, Mas Bowo, Paman Wahyu dan Haji samsul masih belum dapat bergabung kembali bersama kami. Selalu kami harapkan kehadiran meraka di next trip bersama The Tanginas.

Ngopi Bersama
Cikopi & Sampeu



Brader Adjat

Mang Rusdi

Mang Sany

Ngopi dimulai bersama dengan mang sany, mang rusdi bro adjat dan istrinya. Semilir angin dipuncak bukit menambah sajian kpi kali ini terasa berbeda dan tentunya menambah kemantapan dan atmosfer ngopi kita menjadi lebih mantap. Ditambah sajian goreng sampeu yang sudah digoreng dadakan oleh mang sany sejak dini hari tadi. Paduan gurih goreng sampeu yang sudah di ungkeb dengan mantapnya kopi pagi ini menambah rasa syukur kita kepada yang maha kuasa akan semua nikmat yang telah diberikan.
Foto Keluarga brader Adjat + Pamajikan

Pose Juara Mang Rusdi

Pose Ngalamun Mang Sany

Tim melanjutkan acara berfoto, diawali dengan foto keluarga barader adjat.. yang diambil dengan sangat jitu oleh mang sany. dilanjut dengan pose khas petualang dan bikers sejati ala mang rusdi. Kami sangat menikmati momen ini dan bergantian untuk mengambil gambar. dari puncak bukit ini dapat kita lihat pulau sirang, bukit batas dan gunung pahiyangan. memang untuk pulau sirang dan bukit batas kita pernah menginjakan kaki disana, tetapi untuk gunung pahiyangan mungkin next nya kita baru bisa kesana.

Setelah mulai kepanasan dia atas. kami menuruni bukit dengan seksama dan dalam tempo yang selambat - lambatnya. Karena jika kita balangah sedikit akan langsung tiseureuleu. Tentu tak ingin sampai tuturubun hingga kebawah karena akan menyebabkan sirah bonconor. Kami mepai jalan hingga ke bawah untuk menemukan apa lagi yang ada di bawah. sampai ke ujung jalan ini.
Puncak Bukit Batu dilihat dari bawah

Rerumpuran di bukit batu

Jangan membakar lahan ya

Perpaduan yang harmonis

Pos Jaga

Mang pose kabulusan

The Tanginas

Ternyata brader ajat mulai soak dan hawatos sidin tak mampu untuk melewati pudunan terakhir.. karena langsung menukik ke arah danau. Sehingga kami hanya mengambil beberapa gambar di sekitar pos yang ada disini. Berlatarkan bukit batu dan padang savana nya.. kami berfoto berasma. akhirnya sesi ditutup dan kami melanjutkan perjalanan ke desa rantau bujur untuk ngadem di arus jeram alam roh tujuh belas.

Perjalanan di lanjut


1 komentar: